Iran Siap Ambil Sikap Setelah Dubesnya Diusir Australia
Iran Ancam Balasan Usai Dubesnya Diusir Australia
Teheran, 27 Agustus 2025 – Iran mengecam keras keputusan Australia mengusir duta besarnya, Ahmad Sadeghi, dengan tuduhan Teheran berada di balik serangan pembakaran antisemit di Sydney dan Melbourne. Pemerintah Iran menegaskan akan memberikan “tindakan balasan” atas langkah Canberra.
“Tuduhan yang telah dibuat itu sepenuhnya ditolak,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dalam konferensi pers rutin, Rabu (27/8). Ia menegaskan, “setiap tindakan tidak pantas di tingkat diplomatik akan mendapat reaksi balasan.”
Sehari sebelumnya, Australia menyatakan Dubes Sadeghi sebagai persona non grata dan memerintahkan dirinya serta tiga pejabat lain meninggalkan negeri itu dalam tujuh hari. Canberra juga menarik pulang duta besarnya dari Teheran serta menangguhkan operasi kedutaan yang telah berdiri sejak 1968.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengklaim badan intelijen telah menemukan bukti keterlibatan Iran dalam dua insiden: pembakaran sebuah kafe kosher di Bondi, Sydney pada Oktober lalu, serta serangan api terhadap Sinagoga Adass Israel di Melbourne, Desember 2024. Kedua serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun memicu kecaman luas.
Iran menepis keras tuduhan tersebut. Menlu Iran Abbas Araghchi melalui unggahan di X menyebut Albanese sebagai “politisi lemah” dan menyatakan tuduhan Australia “tidak masuk akal.”
Sementara itu, Baqaei menilai langkah Australia dipengaruhi dinamika politik dalam negeri, termasuk gelombang protes terhadap perang Israel di Gaza. “Ini tampaknya diambil untuk menutupi kritik terbatas Australia terhadap rezim Zionis,” ujarnya.